Admission: mau ke poli apa pak?
Patient: poli gigi
Admission: poli giginya tutup pak
Patient: ya udah deh kepoli umum aja
Admission: -___-
Kejadian seperti diatas seringkali ditemukan dipuskesmas tempat saya bekerja, menurut saya mereka nggak mau pulang begitu saja dengan tangan kosong. Jadi tetep berobat deh walaupun kepoli umum, Kadang2 mereka mengada2 keluhan yang sebenarnya tidak ada seperti lambung saya perih dok, kepala saya pusing. Kadang2 saya ingin tertawa, sebegitu tidak mau rugi kah? Atau memang pengetahuan mereka yang kurang? Atau enggan mengeluarkan uang dari kantongnya untuk berobat ke tempat lain (FYI semua pasien memiliki jaminan kesehatan baik jamkesda atau bpjs, yang notabene gratis tis) Seharusnya mereka bisa pergi ke sarana kesehatan lain yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi bukan membiarkan atau meminta obat analgesik (*capek deh). Saya biasanya mengedukasi pasien panjang lebar saat pasien tidak terlalu banyak, tapi lebih sering pasien membludak sehingga saya hanya bisa mengedukasi dengan singkat,y mudah2an mereka mengerti. Saya rasa kejadian seperti diatas pasti sering juga terjadi di sarana kesehatan milik pemerintah lainnya. Semoga seiring dengan akses informasi yang semakin mudah, semakin meningkat pula pengetahuan masyarakat indonesia.
Patient: poli gigi
Admission: poli giginya tutup pak
Patient: ya udah deh kepoli umum aja
Admission: -___-
Kejadian seperti diatas seringkali ditemukan dipuskesmas tempat saya bekerja, menurut saya mereka nggak mau pulang begitu saja dengan tangan kosong. Jadi tetep berobat deh walaupun kepoli umum, Kadang2 mereka mengada2 keluhan yang sebenarnya tidak ada seperti lambung saya perih dok, kepala saya pusing. Kadang2 saya ingin tertawa, sebegitu tidak mau rugi kah? Atau memang pengetahuan mereka yang kurang? Atau enggan mengeluarkan uang dari kantongnya untuk berobat ke tempat lain (FYI semua pasien memiliki jaminan kesehatan baik jamkesda atau bpjs, yang notabene gratis tis) Seharusnya mereka bisa pergi ke sarana kesehatan lain yang menyediakan pelayanan kesehatan gigi bukan membiarkan atau meminta obat analgesik (*capek deh). Saya biasanya mengedukasi pasien panjang lebar saat pasien tidak terlalu banyak, tapi lebih sering pasien membludak sehingga saya hanya bisa mengedukasi dengan singkat,y mudah2an mereka mengerti. Saya rasa kejadian seperti diatas pasti sering juga terjadi di sarana kesehatan milik pemerintah lainnya. Semoga seiring dengan akses informasi yang semakin mudah, semakin meningkat pula pengetahuan masyarakat indonesia.
